Kamis, 15 Desember 2016

To: My Dearest Father

Posted by Kirana on 00.25 with No comments
Rasanya waktu cepat sekali berlalu. Aku masih ingat waktu aku kecil dulu, waktu aku belum masuk sekolah, sedangkan Bapak masih bekerja di pabrik. Pabriknya lumayan jauh dari rumah dan kalau ada kerja lembur Bapak sering pulang malam. Tapi aku selalu sabar menunggu Bapak untuk pulang. Kadang-kadang aku malah sudah tertidur duluan sebelum Bapak pulang. Oh iya, bahkan ketika aku belum masuk sekolah, tiap malam kadang Bapak mengajariku berhitung, mengenal angka-angka dari angka 1 sampai 10. Dan entah kenapa walaupun sudah berulang kali diajari, aku kadang-kadang masih sering lupa, lalu Bapak marah dan kadang aku menangis karena takut. Kalau sudah begini, giliran ibu yang repot menenangkanku xD 
Ketika umur empat tahun dan aku mulai masuk TK, Bapak mulai mengajariku main badminton. Ketika itu aku sudah tahu caranya memegang raket bahkan sudah bisa memukul shuttlecock. Aku merasa senang tiap kali raket yang kuayunkan bisa membuat shuttlecock yang kupukul terbang tinggi, bahkan lebih tinggi dari Bapak!  Khusus badminton ini, hanya aku saja anak pertama bapak yang diajari, sedangkan adik tidak. Mungkin karena waktu adik sudah agak besar, Bapak sudah mulai sibuk. Bapak dulu juga sering mengajakku jalan-jalan pagi atau naik sepeda waktu hari libur. Aku juga masih ingat aku sering digendong dipundak Bapak yang rasanya tinggi sekali. Lagi-lagi aku tidak ada memori tentang adik yang diajak jalan-jalan atau naik sepeda bersama Bapak, hanya aku saja.
Masa-masa awal aku masuk  SD adalah masa-masa yang sibuk buat Bapak. Karena selain bekerja di pabrik, Bapak juga mulai menjalankan wirausaha untuk menambah penghasilan keluarga. Pada waktu aku kelas 2 SD, Bapak memutuskan untuk keluar dari pabrik tempat Bapak bekerja dan menjadi wiraswastawan sepenuhnya. Karena Bapak tidak suka diatur-atur oleh peraturan pabrik yang ketat katanya dan Bapak lebih suka mengatur daripada diatur. Betul kan Pak? Hehe. Sejak saat itu Bapak selalu di rumah untuk menjalankan wirausahanya di tempat kerjanya yang juga di rumah. Sehingga kala itu bapaklah yang mengantar maupun menjemputku sekolah, enam hari dalam seminggu. Bapak juga sering mengantarkan ke sekolah jika ada barangku yang tertinggal di rumah.  Jadi, waktu itu di depan sekolah ada wartel dan aku selalu menelpon dari sana jika aku minta dijemput atau ada barang yang ketinggalan padahal aku tahu kalau Bapak sangat sibuk tapi bapak tidak pernah complain. Setelah aku agak besar, aku diperbolehkan naik kendaraan umum sendiri. Selain karena bapak sudah sangat sibuk kerja dan mengantar jemput adik yang juga mulai masuk sekolah (walaupun kami satu sekolah, tapi waktu belajar kami berbeda), aku mulai diajarkan untuk mandiri. Tapi aku senang naik kendaraan umum karena ternyata banyak juga teman-teman yang naik kendaraan umum. Kami sering pulang sama-sama. Walaupun bapak sibuk, waktu aku masuk kelas 6 SD, Bapak masih sempat mengantarkan bekal makanan untukku jika ada kelas tambahan di sekolah.
Saat SD ini juga aku masih ingat waktu itu Bapak sering marah-marah jika aku dapat nilai jelek. Jujur aku sangat takut kalau Bapak sudah marah-marah begini. Biasanya kalau sudah begini, aku tidak boleh keluar rumah untuk main sama teman-teman. Aku akan disuruh belajar lebih giat lagi. Tapi aku tahu kalau Bapak sangat sayang padaku dan ini semua dilakukan untuk kepentingan masa depanku juga. Right, Dad? Oh dan di masa SD ini juga Bapak yang memperkenalkanku pada klub sepak bola yang menjadi favoritku sampai saat ini: Manchester United. Padahal saat itu aku belum suka sepak bola, tapi entah kenapa Bapak bisa membuatku tertarik untuk nonton pertandingan Manchester United di tv waktu itu dan pertandingan itu kebetulan dimenangkan oleh MU. Aku suka dan takjub dengan permainan mereka di lapangan. Dan pada saat itu juga aku memutuskan bahwa Manchester United adalah team favoritku.  Kadang kami juga nonton pertandingan di TV sama-sama. Jika ada satu orang yang telah membuatku cinta pada olah raga, orang itu adalah Bapak. Karena dari kecil, bapaklah yang mengenalkanku pada berbagai macam olah raga. Kita juga sering ngobrol tentang olah raga dan kadang kita memberi komentar tentang sebuah pertandingan. Bapak lebih sering ngobrol tentang olah raga denganku daripada dengan adik. Mungkin karena aku lebih tertarik dan suka dengan olah raga sedangkan adik tidak.
 Masa SMP dan SMA mungkin adalah masa dimana aku sudah sangat jarang sekali menghabiskan waktu bersama Bapak. Sekedar ngobrol pun kami jarang. Walaupun Bapak selalu di rumah, tapi bapak selalu sibuk bekerja. Bahkan hingga larut malam. Selain itu Bapak juga jarang libur, walau hari Minggu atau tanggal merah sekali pun. Bayangkan, dalam setahun, literally kami hanya dapat libur waktu hari raya lebaran yang biasanya kurang dari seminggu, lalu bapak sudah harus kerja lagi (walaupun hari Minggu kadang kami libur, tapi hanya beberapa hari Minggu saja kami benar-benar libur. Maksimal hari libur kami dalam setahun mungkin hanya 2 minggu). Bapak memang sedang sibuk-sibuknya dengan usahanya yang mulai tumbuh. Karena saking banyaknya kerjaan di rumah, kadang aku, ibu dan adik sampai turun tangan ikut membantu.
Bapak sangat suka bekerja. Walapun aku tahu jika bapak sangat butuh hari libur, ini semua bapak lakukan semata-mata untuk keluarga. Di satu sisi, aku tahu betul jika Bapak selalu bekerja karena sangat mengedepankan keluarga, tapi di sisi lain, aku merasa perhatian Bapak untuk keluarga juga semakin berkurang karena pekerjaan Bapak. Aku bahkan tidak tahu apakah Bapak menyadari jika anak-anaknya mulai tumbuh dewasa. Aku merasa, semakin aku dewasa, kita semakin sering beda pendapat. Kita sering berdebat bahkan bertengkar. Aku sering tidak setuju dengan pendapat Bapak dan juga sebaliknya. Jujur hal itu sering membuatku kesal dan marah. Mungkin begitu juga yang Bapak rasakan terhadapku. Kadang aku cuma ingin Bapak tahu jika aku juga punya cita-cita dan keinginanku sendiri. Aku ingin mencapai sesuatu yang sangat kuinginkan dari dulu. Aku sudah membentuk sebuah jalan untuk mencapai mimpiku. Dan ketika jalan itu akhirnya tak bisa dilanjutkan dan aku harus mencari rute lain, aku sangat kebingungan. Dulu aku sangat marah, aku kecewa, aku merasa semuanya sudah sia-sia. It was really broke my heart, tapi aku bersyukur Bapak tidak tahu akan hal itu. Dan tidak akan pernah tahu.
Namun akhirnya aku sadar bahwa kesedihan akan impianku yang tertunda itu bukanlah yang terpenting lagi bagiku ketika Allah memberikan banyak sekali hari libur buat Bapak. Allah tahu bapak butuh istirahat dan mungkin ini adalah bentuk kasih sayang Allah kepada Bapak. Aku pun sempat berpikir jika bapak memang harus istirahat dari rutinitas sekali-kali, liburan bersama keluarga atau semacamnya. Namun bapak selalu lebih memilih untuk terus bekerja. Aku tak pernah mengira jika hari libur yang diterima bapak harus dihabiskan dengan cara beristirahat di Rumah sakit. Kurang lebih tiga bulan Bapak terbaring lemah di rumah sakit dengan segala alat bantu yang terpasang. Aku tahu saat-saat itu adalah saat-saat terberat bagi Bapak dan kami semua. Tadinya aku berpikir bahwa harus melepas sebuah mimpi adalah sesuatu yang paling menyedihkan dan menyakitkan, tetapi melihat bapak kesakitan dan terkulai lemah di rumah sakit ternyata 1000x jauh lebih menyakitkan dan menyedihkan untukku daripada kehilangan 1000 mimpi sekali pun. Waktu itu yang bisa kulakukan setiap hari hanyalah menangis dan memohon doa untuk kesembuhan Bapak. Sementara bapak sudah melakukan banyak hal untukku yang mungkin aku tak akan sanggup untuk membalasnya.
Mengingat semua memori tentang Bapak telah membuatku merasa bahwa tak sedikit pun aku berhak untuk sedih, dan kecewa apalagi menyalahkan bapak hanya karena aku harus menunda untuk meraih sesuatu yang sangat kuinginkan. Terlebih marah kepada bapak yang selalu ada untukku, yang telah melakukan segalanya untuk masa depanku dan keluargaku. Sungguh tak pantas. Malahan aku lebih sering menyakiti hati dan mengecewakan Bapak. Maafkan aku ya Pak, aku bahkan belum bisa membahagiakan atau pun membuat Bapak bangga. You know Dad, sometimes I think I’m just a crap. You’ve done a lot for me yet I couldn’t do anything for you. Waktu itu aku sempat sedih karena Bapak tidak bisa menghadiri upacara kelulusanku karena sakit. Aku menyesal tidak menyelesaikan studiku lebih cepat sebelum Bapak sakit sehingga Bapak bisa datang ke upacara kelulusanku.
Hari ini 15 Desember 2016 adalah hari ulang tahun Bapak yang ke 52, sementara umurku 23 tahun. Selamat ulang tahun Bapak. Wow selisih kita 29 tahun Pak. Semoga Bapak segera diberi kesembuhan, kesehatan dan umur panjang oleh Allah serta senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Mungkin aku belum bisa memberikan kado ulang tahun yang pantas untuk semua yang telah Bapak lakukan untukku, bahkan doa yang kupanjatkan untuk Bapak setiap hari pun tidak sepadan dengan semua jasa yang telah Bapak berikan padaku. Terima kasih untuk semuanya, Bapak :)
Soal mimpiku yang tertunda, aku tidak akan pernah berhenti memimpikannya, aku hanya menyimpannya untuk sementara. I’ll save it for a rainy day~ *opo* xD Aku percaya bahwa tidak ada yang sia-sia di dunia ini dan aku tak perlu khawatir karena aku juga masih punya Dia. Yang perlu kulakukan hanyalah melakukan apa yang bisa kulakukan dan percaya kepadaNya. Aku percaya bahwa Dia yang sudah mengatur segalanya telah menyiapkan sebuah rencana yang terbaik untukku dan untuk kita. Rencana yang akan membuat kita semua bahagia dan rencana yang akan membuat bapak mengatakan bahwa aku telah membuat Bapak bangga.

Selasa, 13 Desember 2016

Klise

Posted by Kirana on 23.12 with No comments
Sometimes I just wanna silently get into someone's life who needs help, make them feel better and then disappear with no trace.

Rabu, 07 Desember 2016

JKT32

Posted by Kirana on 10.47 with 2 comments
Dua bulan lalu, tepatnya bulan September, saya telah membuat janji untuk mengunjungi teman saya di Jakarta. Tiket kereta juga sudah dipesan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Perjalanan kali ini terasa sangat spesial karena ini adalah pertama kalinya saya naik kereta api lagi setelah 15 tahun. Walaupun pagi dan siangnya ada tes dan job interview dengan sebuah perusahaan dan sorenya badan udah capek, bayangan akan bertemu dengan teman baik dan perjalanan dengan kereta api yang menyenangkan membuat saya sangat bersemangat. Dan hal itu telah mengalahkan rasa lelah yang ada. I was so excited!

Stasiun Tawang yang waktu itu gak terlalu rame, suka! :D

Jakarta, I’m coming!
Itulah hal pertama yang ada dibenak saya waktu saya sampai di Stasiun Tawang Semarang. Berangkat dari rumah pukul 20.00 dan check in di stasiun pukul 20.20 WIB yang disambut dengan hujan (untung udah nyampe stasiun hehe). Suasana di stasiun waktu itu agak rame tapi masih banyak tempat duduk kosong di ruang tunggu. Kereta malam ini akan membawa saya untuk bertemu seorang teman baik yang baiknya udah gak ketolong, namanya Mbak Anggie, yang saya kenal (long story short) lewat fandom dan kebetulan kami sudah pernah bertemu sebelumnya. Jadi saya akan bertemu dengannya untuk yang kedua kali.

Tepat pukul 22.05 WIB, kereta yang saya tumpangi mulai melaju menuju Stasiun Gambir. Malam itu keretanya lumayan penuh. Saya yang seharusnya duduk di barisan kedua dekat dengan jendela, jadi harus duduk di barisan paling depan karena ternyata harus bertukar tempat duduk dengan seorang ibu-ibu. "Gak papalah, lumayan ada tvnya dan ruang buat kakinya juga lumayan luas." batin saya. Keretanya cukup nyaman dan ACnya juga gak terlalu dingin. Selama perjalanan saya mencoba untuk tidur, tapi sulit. Sementara mbak-mbak yang duduk di sebelah saya sudah tertidur sejak berangkat dari Semarang tadi. Entah kenapa saya iri dengan orang-orang dengan mudahnya tertidur, dimana saja dan kapan saja.... Asal jangan tidur pas rapat di kantor aja sih hehe. Akhirnya karena susah tidur, saya pilih untuk memasang earphone dan mendengarkan musik. Selama perjalanan mungkin saya hanya bisa tidur beberapa menit, mungkin kurang dari satu jam. Lumayan daripada gak tidur sama sekali.

Sampai di Stasiun Gambir jam 05.00 WIB, Mbak Anggie udah nungguin saya. Berangkat dari kosan jam 04.30 buat jemput saya dan udah nyampe Gambir jam 04.45 WIB (baik banget yaa, padahal pagi-pagi banget :'D ). “Kamu nanti langsung keluar lewat south exit aja ya.” katanya lewat Whatsapp messenger. Turun dari kereta, saya langsung disambut oleh pemandangan Monas. Surprisingly, rasa capek saya langsung hilang dan langsung saja saya cari yang namanya pintu keluar selatan yang ternyata jalannya menurun. Setelah saya turun ke bawah….. there she is! Udah rapi. Udah cantik. Dan udah mandi pastinya. Sementara saya kaya orang abis bangun tidur dan masih berantakan! Haha ( ._.)

Sekitar jam 10 pagi (dan udah mandi tentunya), kami sudah siap-siap buat jalan-jalan. Tujuan utama kami hari ini adalah Mall F(x) Sudirman yang ada teater JKT48-nya! Lalu dilanjutkan ke Lotte Avenue dan Plaza Festival. Turun dari taxi, kami langsung masuk ke dalam Mall F(x). Sampai di dalam mall, kami langsung menuju Teater JKT48. Tapi karena kami nggak dapet tiket show mereka, jadi kami hanya foto-foto di luar saja. Tadinya Mbak Anggie sudah apply undian tiket teater kategori grup untuk kami berdua biar bisa nonton bareng. Tapi ternyata gak menang undian. Awalnya juga saya sudah diwanti-wanti buat apply tiket sendiri untuk jaga-jaga kalo kalah undian kategori grup dan semisal saya menang undian perorangan, saya masih bisa nonton show mereka sendirian. Tapi saya kekeuh tetep gak mau apply karena gak enak kalo nonton sendirian sementara Mbak Anggie nungguin saya di luar. Saya udah sempat bilang sih “ Kita nonton sama-sama atau nggak nonton sama sekali.” Akhirnya kita sama-sama gak nonton hahaha. Memang sih agak kecewa, tapi Mbak Anggie sepertinya lebih kecewa daripada saya karena dia yang terus menerus meng-encourage pokoknya saya harus nonton show terakhir mereka sebelum team shuffle bulan Desember nanti, yang akhirnya saya gak bisa nonton karena gak mau apply tiket. Maafin yaa, Mbak~ Ini bukan soal team shuffle Mbak, I don’t mind whichever team, as long as it’s Te wo Tsunaginagara stage, I’ll definitely watch it next time xD

Gak nonton teater, jadinya foto aja hehe

Tebak bacanya apa coba~ :p

Puas foto-foto di depan teater JKT48, kami turun ke bawah buat melihat rangkaian acara Japanese Film Festival yang memang sedang berlangsung di Mall F(x). Ada semacam exhibition yang terdiri dari berbagai macam stand hingga ada panggung yang disediakan untuk perform. Tapi karena masih pagi, banyak stand yang belum buka dan masih sepi pengunjung. Disini kami mencoba “Shodo” yaitu seni menulis kaligrafi a la Jepang dengan kuas dan tinta. Awalnya kami menulis nama kami sendiri dengan huruf katakana, tapi karena boothnya lagi sepi (mungkin karena masih pagi :v), lalu kami minta kertas lagi buat menuliskan nama oshi kami dari *SKE48. Mbak-mbak penjaga stand yang asli orang Jepang sempat heran karena tahu kalau kami suka dan tahu tentang idol grup dari Jepang. Mereka sempat bilang “Sugoi sugoi” gitu, tapi saya cuma cengar cengir aja hehe.


Makan siang~

Setelah agak siang, kami makan siang di Torico yang masih ada di dalam Mall F(x). Saya direkomendasiin buat nyobain chicken karaagenya yang ternyata emang enak! Habis makan siang, rencana kami adalah nonton film di Cinemaxx. Dan tanpa disangka-sangka, kami ditawari tiket film gratis oleh staff dari JFF!! Beruntung banget ya hahaha. Pas kami masuk, ruangannya udah lumayan penuh dan filmnya udah mulai. Tapi sayangnya filmnya sedikit bikin ngantuk, dan kami sempat ketiduran selama film berlangsung. Tapi sekali lagi, untungnya gratis ._.

Beres nonton film di Mall F(x), sesuai rencana, kami lanjut jalan ke Lotte Avenue khusus buat ke Periplus. Lotte Avenue ini lebih rame dari F(x) dan suasana natalnya lebih kerasa karena dekorasinya. Tadinya saya kira Periplus ini bakal sebesar Gramedia. Tapi walaupun gak sebesar Gramedia, buku-buku disini lumayan lengkap dan menyenangkan. Sebenarnya pengen liat-liat  lebih detail tapi karena waktunya terbatas, saya cuma beli buku yang udah lamaaaaa banget saya pengen baca. “Quiet”nya Susan Cain. Ughhh.. Akhirnya nemu jugaaaa T-T

Hari sudah mulai sore, sekitar jam 16.50 waktu kami lanjut jalan ke Plaza Festival. Karena tadinya mau nonton teater tapi gak jadi, maka alternatifnya adalah karaokean. Akhirnya kami karaokean di Plaza Festival. Mbak Anggie banyak milih lagu-lagu 80an dan 90an. Banyak lagu-lagu yang saya gak ngerti, tapi ada juga yang tau dan lupa-lupa inget. Sementara saya lebih banyak milih lagu-lagu dari awal tahun 2000an. Ada semacam generation gap memang :v Di Plaza Festival ini banyak banget tempat makan. Semacam one stop food court gitu kali ya (sok tau). Sebelum saya kesini, saya dikasih tau kalo ada kebab yang super enak. Namanya Doner Kebab yang asalnya dari Berlin dan itulah salah satu tujuan kami datang kesini. Setelah karaoke, kami beli Doner Kebab yang memang SUPER enak buat dinner. Seriously ini one of the best! Juara banget!! Bisa order Doner Kebab pake Gojek buat dikirim ke Semarang gak??? T-T

Brunch di Ta Wan
Esoknya sebelum saya pulang ke Semarang, kami makan dulu di Ta Wan yang ada di Kuningan City. Mallnya gak terlalu rame, sepi malah (padahal hari Minggu), enak buat jalan-jalan. Menu favorit kami di Ta Wan gak lain adalah buburnya. Bubur Ta Wan ini emang juara. Karena kami datang sebelum jam makan siang, tempatnya masih sepi. Jadi kami bisa leluasa memilih tempat. Setelah saya perhatikan, sepertinya kami adalah pengunjung kedua di restoran itu. Pengunjung pertamanya mungkin datang lebih pagi dari kami. Lalu kelar makan sekitar jam 12 siang, Mbak Anggie mengantar saya ke Stasiun Pasar Senen. Tadinya saya pikir buat gak usah dianter karena saya bisa pulang sendiri, gak bakal nyasar. Tapi Mbak Anggie kekeuh tetep mau nganterin saya. Just to make sure kalo saya beneran sampe Stasiun Pasar Senen dan pulang, katanya. :')

Stasiun Pasar Senen ini ternyata beda dengan Stasiun Gambir. Bedanya adalah Stasiun Pasar Senen JAUH lebih rame ketimbang Gambir. Banyak orang-orang yang duduk di lantai stasiun sambil  mereka menunggu kereta. Mau masuk ke peron saja antriannya mengular, tapi untungnya antriannya gak lama. Mungkin karena penumpang yang naik dan turun di stasiun ini JAUH lebih banyak daripada di Gambir ya. Kereta saya berangkat pukul 14.00 dan at last setelah check in, pukul 13.00 saya udah berpamitan buat masuk ke peron untuk pulang ke Semarang. It was hella 32 hours of real happiness. 

Selama perjalanan pulang saya berpikir betapa beruntungnya saya. Thanks God, saya punya teman-teman yang luar biasa baiknya. Selama di Jakarta ini, saya banyak belajar dari Mbak Anggie. Walaupun kami banyak ngobrol seputar fandom The Corrs, AKB48 dan kesamaan interest yang kami miliki, saya bisa mengambil banyak pelajaran dari itu semua. Karena Mbak Anggie ini lebih senior dari saya, maka saya yang lebih banyak mendengarkan daripada cerita. Dan sadar atau enggak, Mbak Anggie udah ngasih impact yang positif buat saya kedepannya. I could say that she’s one of my mentor. Mbak Anggie ini jugalah yang bikin saya tertarik buat nulis di blog (blog Mbak Anggie bisa dibaca disini). Makasih juga yah, Mbak, udah ngijinin saya buat nginep di kosannya T_T 
Once again, I swear it was not a proper visit. I didn’t even bring any oleh-oleh and sorry for all the troubles >.< 

When I was just reached home, there was no tinge of fatigue. I even slept late and woke up early in the next day with a big smile on my face and full of optimism. All I could remember was I just had a super great 32 hours of holiday J


ciao~

*SKE48: Sister group dari **AKB48
**AKB48: Sebuah idol group di Jepang yang nyanyiin Heavy Rotation :v

Rabu, 30 November 2016

You

Posted by Kirana on 09.16 with No comments
I'm not always think about You, but I've been thinking about You. A lot.
I always wonder;
What do You think about me?
What do You expect from me?
What kind of people do You want me to be?
If I fail to fulfill Your expectation, will You be mad?
Will You punish me if I fail to be someone You want me to be?



Please, can You give me a clue?

Sabtu, 12 November 2016

Something About Seven

Posted by Kirana on 23.09 with No comments
It's November and it has been raining in my little town. I always love rainy days, because it's not as hot as usual and it's a bit chilly, so I like it. According to Accuweather, it's 28°C today. Not too hot but not too cold. So I was planning on continue my book-reading. But some questions suddenly popped out of nowhere on my mind.

What's with seven?
Why it has to be seven?

That's why here I am, pausing my book-reading and decided to write this entry accompanied by a cup of hot coffee on a rainy Saturday night. Lovely!

Seven.

Seven is the grade I was in when I fell in love with a boy for the first time, It was my first year of junior high school when I knew this boy. I hadn't even known about love at that time. But all I knew, I was sad when he said he had a crush but that person wasn't me. "Ah, maybe this what people called love." That was all I could think about that time.
And seven years later, when I was a sophomore, I fell in love again. I fell in love with my college friend. He is nice, we talked a lot, we could talk about anything, I felt extremely happy whenever I saw him or when he texted me, he made me feel the "you have butterflies in your stomach" that people saying when they fell in love, I started to like him and craved more than being his friend, but he loved someone else. That's all. I was sad but I was fine. "Maybe it's just not him." It was all I could think about. And I moved on. Really? :v
Seven is my age when I found my first best friends. We played a lot together, go to school and went home together everyday for almost five years. We were still hanging out together until grade seven, but after that we drifted apart because we attended the different school. And after that, we lost contact.
Seven years later, I met that old best friend! We met at my high school's event. Surprisingly, we become fandom buddies up until now xD
Seven is the number of the years I spent with another best friend when I was in second year of high school. I could say that we were really good friend. She was more like a family member to me back then. But after seven years we had been friends, we were not that close anymore. Something happened. Even though we had never discussed about it, somehow I knew something was happening between us. We rarely talked and I could feel that the distance between us was getting wider. But thankfully, we're getting better right now.
Lastly, my favorite pairing was "broke up" after seven years they had been paired!lol

Seven!

Sometimes I think it's funny, all these seven thingy. It's like a life cycle for me. And when I remember about seven or something that happens only once in seven years is the Halley Comet. But the funnier is never once in my lifetime I witnessed the Halley Comet itself. lol
Now that I've meet another good friends, how about lover?
Seriously. You know... Honestly, I will never mind if I have to wait for another seven years! xD
So I think I will just wait for my halley-boy patiently and behave until I meet him, right?

Bonus meme:


Dear boys, I think it applies to quiet girls who loves spending time reading a book too. And I think it's nice if we could understand each other. 


Oops, sorry no proof read available :p
Ciao~


Senin, 07 November 2016

Mendadak Autumn

Posted by Kirana on 10.06 with No comments
Juli, Agustus, September, Oktober, November.

Lima bulan sudah blog ini saya telantarkan. Sering-sering menulis di blog ini sepertinya hanyalah wacana. Menulis setidaknya satu postingan dalam satu bulan hanyalah wacana. Kemalasan saya dan tidak adanya hal menarik yang menurut saya bisa diceritakan menjadi penyebab utamanya. Lalu tiba-tiba... Jeng jeeeeeng.... Kita sudah ada di penghujung akhir tahun 2016. Mind you, we only have two months left for 2016. Tapi gak, saya gak mau dan belum mau bahas tentang akhir taun. Ngomong soal resolusi dan blablabla, tahun ini aku sudah mencapai blablabla dan target selanjutnya blablabla... Belum saatnya! Masih ada dua bulan lagi dan siapa tau harapan dan cita-cita kamu yang belum terlaksana akan dapat terlaksana dalam waktu dua bulan ini. Iya khaaan~ Lebih baik positif thinking kaya gini, ya gak? alibi

Btw, karena ini bulan November, saya jadi ingat autumn. Negara-negara four season lagi masuk musim gugur sekarang. Ya dari autumn mau ke winter lah ya. Terus jadi kebayang daun-daun maple yang berubah warna dan berjatuhan gitu. Cantik!

Musim gugur di Sapporo, Jepang

Walaupun saya belum pernah pergi ke four season country dan mengalami sendiri yang namanya musim gugur, tapi kebayang gimana suasananya. Bayangin kita lagi jalan-jalan di taman yang semua warna daun pohonnya mulai berubah yang tadinya hijau jadi kuning dan orange. Udara juga sejuk dan gak sedingin musim salju. Waaaaa pasti asik!


Warnanya bagus ya

Atau sekedar baca buku di bawah pepohonan yang rindang itu sambil menikanti suasana musim gugur yang tenang juga asik. Apalagi kalo ditambah secangkir teh hangat. Heaven!

Daun-daun maple berguguran

Andaikan Indonesia juga punya musim gugur yaaaa hahaha.... Yeeee yang ada mah musim meranggas kels... Ya tapi walau bagaimana pun, kita harus tetap cinta Indonesia yaaa teman-teman. Negara kita sendiri loh, kalo bukan kita, lalu siapa lagi yang akan cinta? All hail tropical country!

Lastly, foto-foto di atas adalah hasil jepretan teman saya di Twitter (@taiki_indonesia) yang berdomisili di Sapporo, Jepang. Dia orang Jepang tapi pernah tinggal di Indonesia dan bisa bahasa Indonesia. Dia hobi fotografi and he has taken so many good photos. Please check out his Twitter account and kindly greet him! Ps. Dia orangnya baek loh :v 
Tuh, orang Jepang aja suka sama Indonesia. Masa kita nggak? :v
Makasih ya Bang Taiki, udah dipinjemin foto-fotonya~

Ciao~


Jumat, 17 Juni 2016

Halo, blog!

Posted by Kirana on 22.10 with No comments
Selalu ada kali pertama untuk segalanya dan hari ini adalah pertama kalinya saya menulis diblog ini. Saya akan coba sesering mungkin menulis diblog ini. Jangan tanya dulu kenapa saya tiba-tiba kepikiran buat nulis diblog, karena itu akan saya jelaskan di postingan selanjutnya.

Ciao!