Saya masih ingat waktu saya dibelikan diary untuk pertama kalinya oleh kakak sepupu saya. Kalau gak salah waktu itu saya masih kelas 2 SD. "Kiki, ini Mbak Yuni kasih buku, namanya diary, kamu bisa nulis apa aja di sini." Lantas saya yang gak tahu apa itu diary waktu itu pun menjawab "Hah, apa Mbak? Diare? Buku diare? Buku kok bisa diare???? Bukunya bikin sakit diare ya?" Sontak saja waktu itu kakak sepupu saya tertawa. "Ya bukan, ini memang namanya diary. Soalnya orang biasa nulis di sini diawali dengan "Dear Diary", gitu..." Jujur waktu itu walaupun sudah dijelaskan apa itu diary juga saya masih belum paham dan masih menganggap bahwa buku diary adalah buku yang aneh. Kenapa harus diberi nama diary? Pikir saya waktu itu.
Kakak sepupu saya memberikan saya diary sebagai kado ulang tahun saya kalau saya gak salah. Saya juga masih ingat, diary itu berwarna biru dengan sedikir corak berwarna pink. Terus terang waktu itu saya sempat berpikir apa pentingnya menulis di buku diary. Mungkin karena masih kecil juga jadi saya belum terlalu paham dengan konsep diary itu seperti apa. Akhirnya saya tidak pernah menuliskan apa-apa di buku tersebut. Seingat saya dulu buku itu hanya saya simpan dan sekarang entah ada di mana karena sudah beberapa kali pindah rumah.
Seandainya saya dulu menuliskan sesuatu di buku diary itu dan buku itu masih ada, mungkin jika saya baca isinya akan bisa membuat saya tertawa sekarang. Teringat masa yang masih polos-polosnya. Mungkin isinya hanya akan seputar pelajaran di sekolah dan dimarahi jika nilainya jelek hehe.
Ciao~
Minggu, 22 Januari 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar