Selasa, 02 April 2019

Ada Apa dengan Golden Curry dan Jolly Time?

Posted by Kirana on 23.41 with No comments
Postingan pertama di tahun 2019 ini saya lagi sedih. Udah lama gak nulis, sekalinya nulis lagi sedih banget. Saya sedih banget kenapa Golden Curry sekarang udah gak beredar di pasaran??? Tau kan Golden Curry? Itu lho brand  kare instan dari Jepang yang murah dan enak dan gak mengandung unsur hewani. Kare Jepang yang bener-bener kare jepang pokoknya.

Jadi ceritanya si Golden Curry ini tuh dulu sekitar tahun 2018 pasti ada di supermarket - supermarket macam Superindo, Gelael dan toko-toko yang jual bahan makanan impor dari Jepang. Golden Curry ini selalu mejeng rapi di rak-rak supermarket - supermarket tersebut ketika saya GAK PENGIN beli karena mikirnya, "Yah beli besok-besok juga bisa." Tapi ternyata dugaan saya salah, Cuyyyyyy! Pada saat saya lagi pengin - penginnya makan kare jepang ini nih dan saya udah saya cari kemana - mana, saya gak menemukannya di mana pun! Bahkan di supermarket - supermarket yang saya sebutkan di atas yang sebelumnya pasti ada di sana, sekitar akhir tahun 2018 keberadaan Golden Curry sudah tidak bisa lagi ditemukan sampai saat ini.

'Till we meet again! :(

Saya sedih dan kecewa, kenapa waktu itu saya gak beli. Sampai sekarang saya belum tau kenapa Golden Curry ditarik dari peredaran. Apakah distributornya collapse? Atau memang ada suatu hal yang menyebabkan Golden Curry gak boleh beredar? Padahal itu rasanya enak banget huhuhuhuhu. Berbahagialah bagi kalian yang sudah merasakan tapi lebih berbahagialah bagi kalian yang belum pernah merasakan karena pasti kalian gak akan sedih kehilangan produk ini :(

Oh iya, selain Golden Curry, ada lagi produk yang "hilang" dari pasaran. Kasusnya hampir sama, kalo saya gak pengin beli; selalu ada tapi kalo saya lagi pengin banget beli; udah gak ada. KZL aing.  Produk yang saya maksud ini adalah Jolly Time, tau kan? Itu loh popcorn impor dari Amerika yang kalo mau dimasak, sebungkus - bungkusnya harus dimasukkin microwave dan nanti kalo udah matang, bungkusnya bakalan menggembung.

Jolly Time ini biasanya saya liat di Giant dekat rumah atau di Superindo dan supermarket besar lainnya. Mendadak akhir-akhir ini saya pengin banget beli Jolly Time karena di kantor ada microwave baru hahaha. Dulu juga pengin beli tapi kalah sama alasan gak punya microwave buat bikinnya. Skakmat. Sekarang giliran microwavenya ada dan pengin banget beli malah udah gak ada! Sudah saya cari ke tempat-tempat yang dulu saya lihat biasanya ada di sana malah gak ada. Hah! Maunya apa sih? Kenapa ya udah gak ada? Apakah gak laku?

Ah sudahlah, sepertinya saya emang gak jodoh makan kare jepang dan popcorn amerika. Yaudah saya mau melanjutkan kesedihan saya dulu sampai entah kapan lagi ketemu sama dua produk itu. Bagi yang pernah liat di supermarket (bukan online shop) mungkin bisa kasih tau saya yaaaaa.....

Ciao~

   

Jumat, 17 Agustus 2018

Yang Bisa Bikin Kena Denda di Jalan Tol Trans Jawa

Posted by Kirana on 16.33 with No comments
Bagi pengendara mobil, jalan tol adalah sebuah alternatif untuk menghindari kemacetan. Tentu sudah banyak pengendara mobil yang tak asing dengan jalan tol. Tapi apakah semua pengendara dan pengguna jalan tol sudah mengetahui peraturan-peraturan yang apabila dilanggar dapat menyebabkan denda yang jumlahnya lumayan menguras kantong? Saya pun baru mengetahui aturan ini setelah bekerja di salah satu BUJT (Badan Usaha Jalan Tol). Perlu digaris bawahi bahwa peraturan atau mekanisme pembayaran antara jalan tol dalam kota dan jalan tol Trans Jawa berbeda. Karena masih banyak pengguna jalan tol yang kurang familiar dengan peraturan-peraturan di jalan tol Trans Jawa, kali ini saya akan membahas peraturan-peraturan yang harus dipatuhi agar perjalanan yang ditempuh melalui jalan tol Trans Jawa menjadi semakin mudah dan nyaman. Beberapa peraturannya adalah sebagai berikut:

1. Persiapkan e-toll card dan pastikan saldo Anda cukup.
Transaksi non-tunai adalah salah satu solusi pemerintah untuk melakukan penghematan biaya mencetak uang baru. Maka dari itu sejak bulan Oktober tahun 2017 BUJT diwajibkan untuk menyelenggarakan pembayaran tol dengan sistem non-tunai sehingga pengguna jalan tol diwajibkan untuk membayar tol dengan e-money atau e-toll card. Setiap kali akan melakukan perjalanan melalui jalan tol pastikan anda membawa e-toll card dengan saldo yang cukup sehingga tidak menimbulkan kendala saat transaksi pembayaran di GTO. Kartu saya saldonya kurang, bisa masuk tol tidak? Kartu e-toll yang kurang saldo memang bisa digunakan untuk masuk ke tol tetapi tidak bisa digunakan untuk pembayaran saat keluar karena pembayaran dilakukan di gardu keluar. Bagaimana jika saya terlanjur masuk jalan tol dengan saldo e-toll yang tidak mencukupi untuk melakukan transaksi? Jawabannya adalah MEREPOTKAN. Kenapa? Karena selain transaksi tidak bisa langsung dilakukan, Anda pasti akan menghambat antrian kendaraan dan Anda pasti akan diminta untuk top up dulu entah di gardu tol atau malah Anda akan disuruh putar balik ke rest area untuk top up di Indomaret atau Alfamart. Lah, emang pinjam kartu pengendara di belakang tidak bisa? Untuk sistem transaksi di jalan Tol Trans Jawa, sayang sekali hal itu TIDAK bisa dilakukan. Nah daripada bikin antri kendaraan lain atau harus susah payah kembali ke rest area untuk top up, lebih baik persiapkan saldo cukup sejak awal, kan?

2. Jangan putar balik (masuk dan keluar di gerbang tol yang sama).
Masih banyak pengguna jalan tol Trans Jawa yang belum familiar dengan aturan yang satu ini. Apa maksud peraturan ini? Singkatnya, pengguna jalan tol tidak boleh putar balik atau masuk dan keluar di gerbang tol yang sama. Jika Anda melakukan hal ini, akibatnya bisa kena denda sebesar dua kali tarif jarak terjauh terhitung dari gerbang mana Anda masuk. Intinya bila Anda sudah berada di jalur tol menuju arah Jakarta maka Anda harus keluar melalui gerbang tol dengan rute arah Jakarta, begitu pun bila Anda sudah berada di jalur tol arah Jawa maka Anda harus keluar di gerbang tol rute arah Jawa. Misal Anda masuk dari gerbang Tol Brebes Timur akan menuju Kanci, tapi karena ada sesuatu yang tertinggal Anda putar balik dan keluar lagi di gerbang Brebes Timur. Biasanya nanti Anda akan ditegur oleh petugas dan dinyatakan AGS (Asal Gerbang Salah) yang artinya Anda tidak seharusnya keluar lewat gerbang tol tersebut. Pada saat keluar nanti Anda akan dikenakan tarif dua kali jarak terjauh. Jadi Anda harus membayar dua kali tarif seperti Anda menempuh perjalanan hingga Palimanan padahal tadinya Anda berencana hanya akan menuju Kanci. Tentu Anda akan rugi karena Anda harus membayar lebih banyak. 

3. Kartu yang digunakan ketika masuk harus sama dengan kartu yang digunkan untuk keluar.
Peraturan ini berkaitan dengan peraturan nomor satu tadi dimana kita tidak bisa meminjam kartu kendaraan di belakang kita untuk melakukan transaksi meskipun kartu tersebut saldonya mencukupi. Hal itu disebabkan tiap kendaraan yang melintas di gerbang tol exit bisa saja berasal dari gerbang entrance yang berbeda dari kita. Berbeda dengan tol dalam kota di mana kita membayar di tiap gardu yang kita lalui, di jalan tol Trans Jawa kita hanya melakukan tapping kartu saat masuk dan membayar hanya saat keluar. Kartu yang kita gunakan di gardu entrance digunakan sebagai dasar tarif yang akan dikenakan ketika kita keluar nanti. Jadi saat masuk dan keluar harus menggunakan kartu yang sama agar bisa diketahui dari mana kita masuk sehingga dapat dihitung berapa tarif yang harus kita bayarkan. Kita tidak diperbolehkan masuk dan keluar tol Trans Jawa dengan kartu yang berbeda karena jika kita melakukan hal itu akan membuat transaksi error dan palang ALB tidak dapat terbuka.

4. Kartu yang telah digunakan untuk masuk tidak boleh hilang.
Bagaimana jika ketika sampai di gardu keluar tiba-tiba kartu yang kita gunakan untuk masuk tadi tidak ada? Jika kita tidak dapat memperlihatkan kartu yang kita gunakan untuk masuk kepada petugas gardu atau kartu kita hilang, maka akan dikenakan denda sebesar dua kali tarif terjauh sama seperti jika kita AGS tadi. Kenapa dendanya mahal? Karena jika kartu yang digunakan untuk masuk hilang, otomatis tidak dapat diketahui oleh petugas kita masuk dari gerbang mana. Akibatnya penghitungan jumlah tarif sulit dilakukan. Dulu untuk mengatasi masalah kartu hilang, petugas menanyakan dari mana asal gerbang masuk pengemudi tetapi karena banyak pengemudi yang tidak jujur, maka sekarang dikenakan sanksi bila kartu kita hilang. Daripada nanti kena denda, simpan kartu e-toll baik-baik ya.

Sekian pembahasan mengenai peraturan-peraturan di jalan tol Trans Jawa. Sebagai informasi tambahan, kita bisa membeli kartu e-toll dan melakukan pengisian saldo sekaligus di Indomaret. Alfamart atau bank-bank yang menyediakan kartu e-money seperti e-money Mandiri, BRI Brizzi, BNI Tapcash atau BCA Flazz. Jadi setiap akan berkendara melalui jalan tol Trans Jawa pastikan Anda sudah memiliki kartu e-toll atau e-money dengan saldo yang mencukupi agar perjalanan Anda lebih mudah dan cepat. Jika masih ada yang ingin ditanyakan mengenai peraturan-peraturan di jalan tol Trans Jawa, jangan ragu-ragu untuk tulis di kolom komentar ya! :D

Cheerio~

   

Sabtu, 26 Mei 2018

Pertanyaan Pertanyaan

Posted by Kirana on 19.42 with No comments
The Indonesian teaching goes on! Seperti yang sudah pernah saya ceritakan di sini dan di sini, sejak Desember tahun lalu saya jadi coach bahasa Indonesia untuk seorang warga negara Jepang yang bernama Hata-san. Ngajarin bahasa Indonesia ke ekspat ternyata susaaaaahh. Kesulitannya adalah orang Indonesia itu kalo ngomong sama nulis beda soalnya. Iya kan? Kalo ngobrol, orang Indonesia lebih santai, banyak pakai bentuk informal. Sementara kalo nulis, lebih banyak pakai bentuk formal. Hal ini yang bikin saya mumet ngejelasinnya pakai bahasa Inggris. Selain itu partikel-partikel dalam bahasa Indonesia itu kan banyak banget, pemakaiannya juga bervariasi dan punya fungsi sendiri-sendiri. Saya jadi tambah pusing. Kalo yang ngajarin aja pusing, gimana yang diajarin coba??? XD

Pak Hata ini umurnya 45 tahun, orangnya semangat banget belajar bahasa Indonesia dan sangat ingin tahu tentang budaya Indonesia. Tak jarang banyak sekali pertanyaan tentang kebiasaan maupun budaya orang Indonesia yang beliau tanyakan pada saya. Bahkan banyak dari pertanyaan beliau yang tidak bisa langsung saya jawab saat itu juga. Maklum saya harus pilih-pilih kata dulu karena takut penjelasan saya bikin salah paham. Kalo udah salah paham, nanti jawaban saya juga bisa mempengaruhi pandangan orang tersebut tentang Indonesia. Kalo pernyataan saya nggak tepat bisa-bisa saya nanti dimarahin orang se-Indonesia. Banyak juga pertanyaan beliau yang bikin saya mengernyitkan dahi karena pertanyaannya sama sekali tidak terpikirkan. Ini beberapa pertanyaan yang pernah beliau ajukan kepada saya:

1. Kenapa orang Indonesia suka banget naik motor?
2. Closet (yang buat tempat buang air besar/kecil) itu bahasa Indonesianya apa?
3. Kenapa di Semarang banyak banget hotel?
4. Kenapa di Indonesia banyak banget orang Cina?
5. Kenapa wanita di Indonesia suka banget gambar (nebelin) alis mereka?
6. Kenapa di Indonesia banyak banget masjid?
7. Orang Indonesia biasanya kalo mau ibahdah milih masjid yang kaya gimana?
8. Walaupun udah lama dijajah Belanda, kok budaya Indonesia sama Belanda beda banget? Gak kaya Jepang, Cina, Korea yang hampir mirip.
9. Apa bedanya Solo sama Surakarta?
10. Kok orang Indonesia gak suka kerja di luar negeri kaya orang Filipina? (Mungkin karena banyak orang Filipina di mana-mana sekarang.)
11. Kenapa orang Indonesia suka durian?
12. Makanan halal itu apa?
13. Pengolahan limbah (pembuangan kotoran) rumah tangga di Indonesia itu gimana?
14. Kenapa Indonesia gak mau bikin PLTN?
15. Alat yang buat benerin toilet yang tersumbat dalam bahasa Indonesia disebut apa? (yang gagangnya kayu terus ujungnya bentuk setengah lingkaran itu lho)
16. Buat orang Indonesia, puasa itu berat nggak sih? Kalo buat anak-anak kecil kan kasihan banget.
17. Orang Islam Indonesia kalo travelling gimana makannya? Banyak makanan gak halal kan, banyak babi juga?
18. Di Indonesia kalo nikah beda agama gimana?
19. Di Indonesia kalo menikah budayanya gimana?
20. Kalo orang Indonesia gak punya agama gimana?
21. Orang Indonesia suka oplas nggak?
22. Kenapa di Indonesia gas nitrogen dibuat ngisi ban mobil/motor?

Itulah sebagian dari pertanyaan beliau yang saya ingat. Beberapa dari pertanyaan di atas ingin saya jawab dengan, "Kan udah ada Google, Pak." Tapi atas nama profesionalitas (jiaaahh) saya coba jawab semuanya setelah melalui serangkaian riset dari gugel tentunya. Kalau saya tidak bisa langsung jawab, biasanya akan saya uraikan lewat email yang super panjaaaaang. Sedih juga rasanya kalo tidak bisa langsung menjawabnya, saya jadi meragukan diri saya sendiri sebagai orang Indonesia dan pastinya tengsin juga sih. Pertanyaan nomor 8 pernah saya tanyakan pada salah seorang teman, pada saat itu jawabnya, "Korupsi." Jlebbbb. Sedih juga sih tapi itu kenyataannya. Pertanyaan-pertanyaan di atas kebanyakan bikin saya mikir, kok bisa ya mereka kepikiran hal-hal seperti itu yang kadang luput dari perhatian kita orang Indonesia sendiri. Saya penasaran kalo orang-orang dikasih pertanyaan yang sama mereka bakalan jawab apa ya hehe.

Ciao~

Selasa, 15 Mei 2018

Gado-Gado of Feelings

Posted by Kirana on 20.33 with No comments
Hari Minggu siang tanggal 13 Mei 2018 hati saya hancur. Saya baru saja sampai di rumah saudara saya waktu dengar berita kalo di Surabaya ada pengeboman tiga gerja sekaligus yang dilakukan oleh siapa lagi kalo bukan teroris. Waktu itu kebetulan saudara lagi nonton tv yang nyiarin berita itu. Saya langsung lemes rasanya. Rasanya campur aduk antara marah, emosi, pengen misuh, sedih, jengkel sekaligus terharu. Udah pengen nangis aja rasanya, tapi kan malu kalo nangis depan banyak orang. Belum kelar yang hari Minggu, eh hari Senin udah ada kasus lagi. Indonesia baru ditinggal jalan-jalan sebentar aja udah kaya gini.

Astaghfirullah, siapa ya yang tega ngelakuin itu semua. Saya nggak habis pikir. Kok ya tega banget. Yang saya sedih, kenapa pelakunya selalu memakai atribut yang menyerupai kaum muslim, agama yang saya anut sejak saya lahir? Padahal saya yakin mereka bukan muslim sejati. Ya mana ada muslim sejati membahayakan nyawa orang lain apalagi sampai membunuh orang lain. Mending bunuh nyamuk di rumah I aja sini, ada banyak. Udah katanya bom bunuh diri, ngajak orang lain lagi. Ngapaen mo mati ngajak-ngajak orang yang masih pengen hidup woy! Kalo mo bunuh diri ya bunuh diri aja sendiri gausah ngajak-ngajak. Saya nggak habis pikir juga sama yang di mid-east sono yang kalo ada kasus bom bunuh diri terus ada berita kelompok bla bla bla bertanggung jawab atas serangan bom bla bla bla. Lah tanggung jawab pala lu????? Emangnya lu yang ganti rugi? Yang kalo anak-anak korbannya jadi yatim lu pada mau bayarin sekolahnya, hidupnya? Enggak kan? Seenak udel bikin deklarasi bertanggung jawab. Ya Allah Gusti... paringono damai, biar gak pada perang mulu bikin sedih hamba aja :(

Peristiwa Minggu kemarin benar-benar bikin saya malu sekaligus kagum. Saya malu karena nama baik keyakinan saya telah tercoreng akibat ulah beberapa oknum yang nauzdubillah kejamnya. Di sini saya pengen sumpahin itu orang yang jahat biar masuk neraka selamanya. Tapi di sisi lain, saudara-saudara kami ini justru menyikapinya dengan tenang dan tegar. Mereka mengatakan telah memaafkan pelakunya dan tidak lantas memusuhi kami atau mencaci maki umat kami. Saya merasa terharu sekaligus takjub atas sikap mereka yang sangat bijak dan dewasa. Ya Allah, terima kasih sudah memberikan saudara yang baik-baik kepada kami yang telah memberikan kami contoh yang baik dalam bertoleransi. Hal ini kemudian membuat saya berpikir, sudahkah kami, muslim di Indonesia jadi saudara yang baik bagi mereka? Lalu saya jadi tambah sedih. Gak usah saya jawablah ya, sudah banyak kok buktinya apalagi di medsos. Walaupun saya tau kemungkinan itu cuma oknum, tapi masih banyak yang gampang terpancing sama umpan murahan. Kapan Indonesia maju kalo kaya gini terus? Come on, man! Yaudahlah, saya masih sedih sampe udah beberapa hari gamau nyalain tv.

Ciao~

Kamis, 22 Maret 2018

What's Your Dream?

Posted by Kirana on 21.23 with No comments
Jujur sampai sekarang saya masih bingung kalo ditanya soal mimpi atau cita-cita saya. Di umur segini harusnya sih udah tau dong ya dan mungkin malah udah ada beberapa mimpi yang berhasil dicapai. Itu sih buat kebanyakan orang. Buat saya mungkin lain ceritanya gara-gara sebuah plot twist yang saya udah pernah tulis di blog ini. Cari sendiri ya hehe. Balik lagi kalo ditanya soal mimpi, waktu masih kecil dan belum ngerti apa-apa, kalo ditanya nanti pas gede mau jadi apa jawaban saya selalu macem-macem dan berubah-ubah mulai dari dokter, guru sampai presiden. Asal jawab aja saya waktu itu karena menurut pengamatan saya waktu itu banyak anak kecil lain yang kalo dikasih pertanyaan seperti itu bakal jawab itu-itu juga.

Gedean dikit waktu SD, saya udah bisa mikir. Saya mulai tau apa yang saya inginkan dan ingin saya lakukan buat kedepannya. Waktu itu sekolah saya sering banget kebanjiran gara-gara selokan yang ada di depan sekolah letaknya lebih tinggi jadilah kalo hujan deras datang, halaman sekolah saya kaya kolam renang. Kadang airnya sampai masuk ke dalam kelas-kelas dan kami pun sering diliburkan. Terus saya berangan-angan suatu saat nanti kalo udah kerja, pengen bantuin bangun sekolah saya itu. Pengen saya tinggikan terus ditingkat biar kalo hujan dan banjir bisa pakai kelas yang di atas. Itu pikiran anak kelas 4 SD ya. Terus saya juga sering pas masih SD tiap mau tidur saya berandai-andai suatu saat nanti bisa bangun rumah yang besar biar bisa buat tempat tinggal orang-orang yang gak punya rumah, buat mereka yang kurang beruntung. Selain itu saya juga pengen bayarin uang sekolah anak-anak mereka dan memastikan mereka bisa makan dengan baik. Anak SD macam apa saya dulu hah???

Entah kenapa dari dulu saya nggak bisa liat mimpi di mana saya bener-bener pengen membahagiakan diri saya sendiri. Selalu ada unsur membahagiakan orang lain di sana. Emangnya siapa sih yang nggak pengen kaya, banyak uang, punya mobil? Saya juga pengen tapi saya gak pengen kaya sendirian. Saya selalu berpikir kalo saya kaya, saya mau uangnya bisa buat menolong orang lain juga. Mungkin bakat altruis ini saya dapat dari bapak. Bapak itu kalo sama orang lain baik banget deh saya pengen nangis. Mungkin keinginan saya yang paling egois adalah punya entertainment room super comfortable di rumah yang isinya penuh sama game console dan orang lain gaboleh gangguin saya kalo saya lagi ada di dalem situ. Udah itu aja. Because I've been barely had me time in my entire life *nangis berlian*.

Baru-baru ini saya malah pengen bantuin orang-orang kaya saya yang punya social anxiety. Saya pengen kami ketemu dan saling berbagi cerita. Kalo bisa nantinya kami bikin sebuah project yang akan membuat kami merasa lebih baik. Well, tapi kalo nolongin diri sendiri saja saya belum bisa, gimana saya mau nolongin orang lain? Emang diri sendiri dulu yang harus dibenerin dan diberesin. Semuanya butuh proses dan saya percaya saya bisa melewatinya. Akan tiba waktunya proses ini selesai dan semua akan baik-baik saja. Semoga aja suatu saat nanti salah satu dari mimpi-mimpi saya itu bakal terwujud.



Ciao~  


    

Rabu, 07 Maret 2018

Sah!

Posted by Kirana on 21.36 with No comments
Berapa dari kalian yang mengira kalo postingan ini berisi tentang pernikahan? Hahaha! Kalo kalian kira postingan ini isinya tentang pernikahan saya, kalian salah besar. Ampun... saya belum mau nikah. Lah terus tentang apa dong? Huehehehe

Kali ini saya mau cerita kalo saya akhirnya udah sah! Hah!? Sah sebagai apa nih? Sah udah gak jomblo atau malah sah jadi jomblo? Weits salah semuaaa... Saya mah orangnya setia. Setia sama diri sendiri. Bercanda bercanda.... Saya mau ngumumin kalo saya udah sah. Sah jadi fansnya 48 Group!!! Wooohoooo... *efek kembang api seperti popcorn yang meletup-letup kata-kata suka menari-nari* Apalah heboh beneeeeer xD Ya heboh lah! Setelah enam tahun saya ngikutin 48 Group yang overseas, akhirnya saya nonton mereka di teater secara live HD crystal clear!! ENAM TAHUN MEEEEEENNN!!! Btw saya nonton JKT48 ya bukan AKB48 apalagi SKE48 yang di Jepang sana, bukan! Tapi bodo amat yang penting SAYA UDAH NONTON!!! (Norak woy noraaak!) Izinkanlah kali ini saya bernorak-norak ria, jarang-jarang loh.

Jadi ceritanya seminggu yang lalu saya habis dari Jakarta buat main ke tempat teman saya yang namanya Mbak Anggie. Saya udah pernah ke sana kira-kira setahun yang lalu (ceritanya bisa dibaca di sini). Well, dari awal, perjalanan ke Jakarta ini udah random banget beda sama dulu pas pertama kali main yang well organized. Kali ini pengen main dalam rangka tiba-tiba pengen aja main terus booking tiket deh. Sebetulnya saya pernah berencana main ke tempat Mbak Anggie bulan November tahun kemarin pas kebetulan saya juga lagi di Jakarta buat menghadiri acara nikahannya sodara tapi karena waktunya gak memungkinkan, jadi saya batalkan.

Kalo tahun 2016 kemarin pas main ke Jakarta well organized banget sampe bikin segala itinerary, jalan-jalan kami kali ini selow banget kalo gak mau dibilang random. Kenapa? Karena ide buat main ke Jakarta kali ini tiba-tiba muncul gitu aja di benak saya (walaupun gak yang pesen tiket sehari sebelum berangkat sih). Kali ini saya pesen tiket tiga minggu sebelum berangkat setelah konfirm kalo ybs (Mbak Anggie) bersedia menampung saya di tempatnya (makasih banyak yah, Mbak!). Sedangkan dulu itu saya pesen tiket dua bulan sebelum berangkat haha! Oh iya, jalan-jalan kami kali ini juga gak bikin itinerary, jadi bener-bener spontan uhuyyyy.

Entah kenapa sejak dari rumah untuk perjalanan kali ini saya merasa lebih excited tapi tapi di sisi lain lebih santai dari yang dulu padahal saya gak tau kalo kereta saya nantinya bakal delay. Belum apa-apa, pertama kali saya sampai di Stasiun Tawang, hati saya mencelos ketika mendengar dari salah seorang penumpang jika jadwal kereta api akan delay empat jam dari waktu kedatangan awal. Setelah saya cari tau untungnya hal itu hanya berlaku untuk kereta yang berjalan ke arah Timur. Kereta saya yang berangkat ke arah barat datangnya masih on time. Tapi dari situ saya mulai harap-harap cemas. Walaupun begitu bukannya panik, saya malah santai. Saya yakin kalo semua akan baik-baik saja.

Saya beruntung banget berangkat ke Jakarta pas momen banjir di Brebes yang bikin jalur kereta apinya gak bisa dilewati. Jadilah para penumpang disuruh turun di Stasiun tegal untuk melanjutkan perjalanan ke Stasiun Cirebon dengan bis. Lalu sampai di Stasiun Cirebon naik kereta lagi sampai Stasiun Gambir. Beruntung kereta yang saya tumpangi hanya delay dua jam dari jadwal aslinya. Yang harusnya tiba pukul 04.15, pukul 06.00 kereta yang saya tumpangi baru sampai di Gambir. Bersyukur banget! Habis itu Mbak Anggie jemput saya di stasiun. Yang saya dengar, jadwal kereta lain kebanyakan delay sampai empat jam bahkan ada yang lebih.  Saya masih gak nyangka bakal benar-benar mengalami hal seperti ini, hal yang sebelumnya pernah saya dengar dari ibu-ibu yang satu gerbong dengan saya waktu pulang dari Jakarta dulu. Yaay!

Oke balik lagi ke nonton konser JKT48 tadi. Sebenernya nonton pertunjukkan teater JKT48 gak ada dalam benak saya sebelumnya. Sama sekali tidak direncanakan. Rencana nonton JKT48 di teater tercetus sesaat setelah saya sampai di Jakarta. Saya sih sebenernya gak yang pengen-pengen banget nonton tapi Mbak Anggie keukuh pengen biar saya jalan-jalan liat Jakarta. Jadilah Mbak Anggie pagi-pagi ngecek jadwal teater terus beli tiketnya dan sorenya kami berangkat ke Fx.

Yang jadi highlight hari itu adalah pas kami sampai depan Fx, kami lihat ada Melody JKT48! Kaya lagi interview gitu (sotoy) soalnya dia dikerubungin mbak-mbak dan ibu-ibu berhijab atau mungkin dia lagi nunggu taxi ya, haha! Kami sempat merasakan sedikit euforia gara-gara momen-ngeliat-Melody-di-loby itu. Setelah itu kami langsung menuju mushola untuk solat maghrib. Sebelum nonton saya sempat diajari step-step buat nonton mulai dari beli tiket, nukerin tiket di loket, nunggu bingo, masuk, sampai akhirnya duduk di dalam teater. It's kinda new and refreshing for me! Waktu itu saya bolak balik bergumam, "Oh, gini ya ternyata." Yawlah xD

Kebetulan waktu kami menukarkan tiket, kami dapat tiket yang berwarna biru. Kata Mbak Anggie, dulu untuk cewek itu tiketnya warna hijau. Jadi dulu tempat duduk cewek dan cowok dipisah gitu tapi sekarang ternyata udah enggak. Dan tiket biru itu ternyata dapat jatah bingo lebih dulu daripada tiket hijau. Kami dapat bingo nomor 3 sedangkan bingo yang pertama dipanggil buat masuk itu kalo gak salah 7, terus 5, terus berapa lagi lupa terus akhirnya bingo nomer 3 dipanggil buat masuk. Kayanya sih kami urutan bingo no 7. Yasudahlah ndapapa. Setelah kami masuk, kami pilih tempat duduk yang ada di row lima yang di pinggir biar deket sama side stage terus bisa dadah-dadah sama member gak kepanasan.

Masnya nyobek tiketnya gak rapi :(
Jam 19.00 tepat overture dimulai yang sebelumnya diawali dengan kageanna oleh Sisca yang hari itu berulang tahun. Tidak lama kemudian chant dari para wota mulai terdengar. Oi oi oioioioi! Yaudah terus habis itu member-member pada keluar buat perform. Saya beruntung karena setlist tim K3 yang BELIEVE ini lagu-lagunya banyak yang saya familiar. Saya sempat gak nyangka di setlist ini bakal ada lagu "Scandalous ni Ikou" yang aslinya dibawakan oleh Oshima Yuko dan Kojima Haruna. Itu adalah salah satu lagu favorit saya dari album AKB48 1830m yang lejen itu. Mana yang bawain versi JKT48 salah satunya adalah Beby oshi saya hahaha, saya jadi tambah suka :v

Selama nonton pertunjukkan mereka saya seneng deh, apalagi kalo ada lagu yang saya familiar walaupun saya taunya lagu yang versi AKB/SKE. Bentuk panggung mereka yang baru bikin blocking mereka makin mantap jadi bisa menjangkau semua fans. Show mereka selama dua jam lebih tidak terasa membosankan buat saya, semuanya terasa pas. Apalagi saya denger katanya MCnya tim K3 ini lumayan lucu. Menurut saya itu menolong banget apalagi kalo ada Desy hahaha. Saya jadi gak bisa bayangin gimana nasib tim-tim yang katanya MCnya garing. Yah semoga kalian bisa improve terus ya. Oh iya gara-gara saya nonton teater ini saya jadi tau kalo yang mirip Nabilah itu namanya Sisca. Kebetulan waktu saya nonton teater pas dia lagi ulang tahun. Saya jadi bayangin deh itu dia gimana ya rasanya selama ini under Nabilah's shadow. Secara banyak orang yang tau dia gara-gara mirip Nabilah bukan bakatnya dia. Sabar ya Sis, ntar pasti ada waktunya dimana kamu akan diwaro sama fans. Fight!

Setelah ngerayain ulang tahun Sisca bareng orang se-teater, akhirnya show selesai. Ada perasaan yah kok udahan sih di dalam hati saya. Terus saya masih belum rela gitu keluar dari teater gak mau pulang mau nginep aja. Tapi ya pada akhirnya the show must come to an end dan saya harus menerima kenyataan kalo udah waktunya keluar buat hi-touch sama member. Walaupun begitu, masih terselip sebuah keinginan untuk kembali lagi ke sini entah menonton tim yang mana dan setlist apa. (Nonton JKT48 aja gini apalagi nonton SKE48 T_T)

Overall, kesan pertama nonton teater JKT48 tim K3 buat saya adalah they are so shiny!! Terdengar lebay ya, tapi kalo ditanya gimana pengalaman pertama nonton JKT48 di teater ya itu jawaban saya. Buat saya K3 udah ngasih standar yang tinggi buat sebuah pertunjukan JKT48. Sesuai sama tagline mereka yang ingin jadi tim terbaik di JKT48. Mereka semua keliatan semangat banget terus ekspresinya juga juara. Saya jadi pengen liat dua tim lainnya juga deh. Pengen buktiin juga bener gak nih tim K3 yang paling bagus. Jelas hal ini jadi PR berat buat dua tim lainnya untuk bisa nyamain atau bahkan lebih bagus dari tim K3. Apalagi kemarin saya baru denger kalo Tim T habis dimarahain sama Ayana karena katanya performnya jelek (Eh Ayaba, suruh mereka nonton Documentary SKE48 deh! Ada oshiq).

Lastly, terima kasih kepada Mbak Anggie yang udah bikin saya nonton JKT48 tim K3sayangan. Saya gak ngerti lagi kalo misal pas itu gak diajakin nonton JKT48 pasti saya gak bakal ngerti gimana rasanya jadi salah satu wota di teater walaupun saya gak ikutan heboh kaya mereka, hati saya menyertai mereka (apalah!). Akhirnya saya sudah bukan cuma orang yang merhatiin mereka dari jauh dan hanya mengikuti keriuhan mereka di dunia maya. Paling tidak saya pernah jadi salah seorang yang menjadi bagian dari keriuhan mereka secara nyata.

Ciao~











 

Rabu, 20 Desember 2017

Radio vs TV

Posted by Kirana on 17.51 with No comments
Ada berapa dari kalian yang masih suka dengerin radio? Atau malah ada yang lebih suka dengerin radio daripada nonton tv? Kalo kamu termasuk dalam kategori pertanyaan yang kedua, berarti kita sama! Yay! Toss duluuu! Dengerin radio emang lebih enak daripada nonton tv. Gak ada gambar-gambar disturbing, gak ada video-video kekerasan yang menyayat hati dan yang pasti lagunya bagus-bagus. Radio memang tidak sesempurna tv baik dari segi media penyampaian maupun program-programnya. Tapi keterbatasan radio itulah yang menurut saya jadi daya tarik tersendiri dan yang membuatnya sebagai salah satu media masa yang gak akan ada matinya sampai kapan pun.

Radio memang hanya bisa menampilkan suara, tapi justru disitulah asiknya. Asiknya dengerin radio itu kita bisa sambil ngapain aja. Mau dengerin sambil baca buku bisa, sambil bikin teh anget juga bisa. Kalo nonton tv mana bisa? Ditinggal dikit juga pasti bakal ketinggalan. Selain itu, karena media penyampaiannya terbatas, informasi yang bisa disampaikan pun juga terbatas. Tapi justru keterbatasan itu yang bikin informasi yang disampaikan melalui radio adalah informasi yang benar-benar penting buat pendengarnya. Banyak info-info dari kementerian yang justru saya denger dari radio, terus info tentang regulasi-regulasi lalu lintas yang baru macem e-tilang juga saya dapat dari dengerin radio. Radio memang gak sedramatis tv, tapi lagu yang diputer di radio bisa bikin kita inget kalo hidup kita gak kalah dramatis.

Saking saya males nonton tv, akhir-akhir ini saya punya keinginan untuk menukar tv di ruang keluarga dengan aquarium. Serius. Kenapa? Habisnya saya sering sedih kalo nonton tv. Berita kriminalitas masih mendominasi, apalagi korupsi. Sedih banget nggak sih? Selain itu programnya kalo nggak sinetron ya infotainment. Saya paling males nonton begituan. Saya heran aja kenapa sinetron mesti ditayangin tiap hari dan episodenya bisa sampai ribuan. Nggak pada pengen ya bikin sinetron atau series macem di Netflix yang variasi ceritanya itu banyaaaaaak banget tapi episodenya cuma belasan? Kebalikan sama di sini, dimana judul sinetronnya cuma ada belasan tapi episodenya ribuan. Ini produser gak pada bosen apa? Hwhw. Kalo dianalisa kenapa industri hiburan di Indonesia itu gitu-gitu aja nanti bisa panjaaaang. Jadi mendingan saya stop di sini aja sebelum bahasannya jadi kemana-mana.

Pokoknya radio itu juara deh. Semua orang mungkin punya tv, tapi mereka gak bisa kemana-mana bawa dan nonton tv. Mungkin semua orang bisa beli koran, tapi mereka mungkin gak sempat baca dan radio yang ada di handphone bisa jadi pilihan yang lebih praktis. Semua orang mungkin bisa beli koran dan punya tv, tapi yang dibawa kemana-mana ya tetap handphone yang selalu ada fitur radionya.

Ciao~