Rabu, 22 November 2017

Gimana Sih Rasanya Jadi HSP (Highly Sensitive Person)?

Posted by Kirana on 17.38 with 5 comments
Teman saya, Mbak Anggita pernah bertanya, “Gimana sih rasanya jadi HSP?” waduhhh ini adalah pertanyaan yang susah dijawab. Saya sempat berpikir dulu agak lama sebelum akhirnya menjawab pertanyaan tersebut. Walaupun sudah berpikir agak lama pun menurut saya jawaban yang saya berikan waktu itu masih kurang memuaskan. Waktu itu saya cuma bilang kalo HSP itu sensitif, kulitnya tipis, semua-muanya straight to the kokoro*, tapi sebenernya saya ingin jawab lebih dari itu. Karena saya masih belum puas atas jawaban saya tadi, makanya saya disini ingin menuliskan jawaban yang lebih lengkap tentang gimana sih rasanya jadi HSP (Highly Sensitive Person) itu. Semoga Mbak Anggita baca yaaaa.

1.     Kepala rasanya selalu penuh
HSP adalah tipe orang yang selalu mikir dan selalu kepikiran sama sesuatu. Nyaris gak ada waktu dimana otak kami berhenti berpikir. Kadang kalo kami ditanya pertanyaan simpel, buat ngejawabnya pun harus mikir dulu agak lama. Karena lebih suka melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang dulu, jadi kami butuh waktu agak lama untuk mengambil keputusan. Gak jarang juga kami mempertanyakan dan memikirkan hal-hal yang mungkin bagi orang lain gak penting. Bisa dibilang, kami hidup di dalam kepala kami dan kadang hal itu bikin energi kami cepat habis dan kami jadi gampang lelah. Nah, karena kebiasaan kami yang selalu in our heads ini, menurut penelitian, kami berpotensi besar untuk kena gangguan kecemasan (anxiety disorder) apalagi kalo kami punya pengalaman buruk di masa lalu. Kapan-kapan saya ceritain juga deh gimana rasanya anxious buat seorang HSP.
2.     Gampang merasa “tertohok”
Kami HSP memang dikenal sebagai tipe yang take it personally. Efeknya adalah kami cenderung emosional dan kurang suka disindir apalagi dikritik. Kami jadi gampang tersinggung. Walaupun sindiran dan kritikan itu mungkin biasa saja buat orang lain atau di luarnya kami mungkin bersikap biasa saja, sebenarnya bagi kami hal itu bisa merupakan sebuah tamparan keras yang akan selalu membekas. Dan selanjutnya kami bisa down serasa dunia kami runtuh. Malah kadang saking sensitifnya, kami yang HSP ini walau gak disindir pun sering merasa tersindir. Jadi walaupun kami luarnya stay cool, sebenernya mungkin dalam hati, kami ini udah nangis batin.  
3.     Emosional
Nah, karena kami ini tipe yang cenderung take it personally itu, kami jadi orang yang emosional. Kadang banyak dari kami yang short tempered dan gampang nangis. Walaupun kami tipe pribadi yang emosional, tidak semua dari kami bisa dengan mudah menunjukkannya kepada orang lain. Tapi jika keadaan mendesak dan kami sudah tidak dapat menahannya lagi, kadang emosi kami bisa meledak juga. Kalo sudah begitu, kami berpotensi melukai perasaan orang lain dan sebagai akibatnya, kami jadi merasa sangat bersalah. Disini nih susahnya, kami emosional tapi di saat yang sama kami harus jaga emosi biar gak nyakitin orang lain dan kalo udah nyakitin orang lain, kami bakal merasa luar biasa bersalah.
4.     Takut melukai  perasaan orang lain dan dia sendiri takut terluka
Ini ada hubungannya sama kami yang selalu melihat sesuatu dari berbagai sisi sehingga hal ini membuat kami selalu memikirkan perasaan orang lain. Kami selalu mikirin dulu apa yang ingin kami omongin agar sebisa mungkin gak menyinggung perasaan orang lain. Nah dengan gak menyinggung perasaan orang lain, diharapkan orang lain juga gak akan menyinggung perasaan kami. Ibaratnya kami gak suka mengkritik orang biar kami juga gak dikritik.
5.     Gampang merasa bersalah
Ini menurut saya adalah salah satu sifat HSP yang paling gak enak. Karena HSP itu orangnya sensitif, kami jadi GR-an. Inget kan saya tadi bilang, walau kami gak disindir, gak diapain juga kami bakal tetep “merasa” seakan-akan kami yang harus menanggung semuanya sendirian. Parahnya, hal ini juga berlaku ketika kami menghadapi kegagalan atau melakukan kesalahan. Kami akan merasa sangat bersalah dan mungkin mengalami kesedihan dan penyesalan yang mendalam seperti telah melakukan sebuah tindak kriminal yang hukumannya sangat berat. Butuh waktu untuk kami recovery dan bisa bangkit kembali.    
6.     Bisa terlalu menghayati masalah orang lain
Kami orangnya gak tegaan. Walaupun HSP cenderung terlihat begitu melindungi diri mereka sendiri dari kejamnya dunia, tapi sebenernya kami punya toleransi yang sangat tinggi untuk orang lain. Contohnya jika orang lain melakukan kesalahan/mengalami kegagalan, kami bisa memaklumi dan dengan mudah bilang jika hal itu adalah biasa. Karena kami tau melakukan kesalahan/mengalami kegagalan itu rasanya gak enak makanya kami ingin agar mereka tetap tegar. Tapi giliran kami sendiri yang melakukan kesalahan/mengalami kegagalan, kami bisa menghukum diri kami sendiri dengan sangat keras dan hal itu bisa menurunkan citra diri kami.
7.     Mood dan keadaan orang-orang terdekat bisa mempengaruhi kami
Mood kami juga sangat dipengaruhi oleh mood orang-orang terdekat kami. Terutama jika orang-orang terdekat kami sedang sedih atau tertimpa masalah, kami bisa merasa lebih sedih dari mereka. Terlebih jika kami tidak bisa membantu mereka. Walaupun kami tau kami tidak perlu bertanggung jawab atas apa yang mereka alami dan kami tau mereka mungkin tidak butuh bantuan kami, tapi tetap saja, jika kami tidak bisa melakukan apa-apa untuk membuat mereka lebih baik, malah kami sendiri yang nantinya bisa stres sendiri lalu jadi bad mood. Maka kadang jika saya sedang lelah, saya lebih baik gak tau gimana keadaan mereka daripada saya tau mereka sedang ada masalah tapi saya gak bisa bantuin mereka.
8.     Nonton film sadis dan film horror bisa bikin kami stres
Karena itulah kami gak bisa nonton film yang sadis-sadis dan film horror. Saya kalo nonton film yang tipenya instant kill sih gapapa tapi kalo yang orang masih hidup terus disiksa-siksa gitu saya gak bisa. Bisa stres saya nanti. Saya juga paling gak bisa nonton film horror. Belum nonton aja udah stres duluan kalo itu. Saya pernah nonton film horror karena diajakin temen. Walaupun dari awal sudah mengafirmasi diri saya sendiri kalau itu cuma film, saya tetep aja masih kebayang-bayang sampai kebawa  mimpi. Kan serem.
9.     Gampang overwhelming kalo ada di tempat yang berisik dan penuh orang
Karena panca indra kami juga sensitif, kami gak bisa ada di tempat yang berisik dan rame dalam waktu yang lama. Karena kami juga mudah terpengaruh energi orang apalagi orang-orang yang energinya negatif, energi kami bisa cepat habis. Waktu itu saya pernah cerita kan, Mbak. Di kantor yang dulu saya sering ngerasa stres sendiri cuma dengan ngeliatin temen sebelah yang kerjaannya sibuk banget ngangkatin telpon yang bordering-dering terus. Saya sih sebenernya gak masalah kerja di open office yang rame asal kerjaannya yang gak membutuhkan konsentrasi dalam waktu yang lama.

Nah itulah tadi secuil cerita gimana rasanya jadi HSP (Highly Sensitive Person). Semua trait di atas saling berpengaruh satu sama lain. Kami sedikit berbeda karena kinerja sistem syaraf kami yang memang agak sedikit berbeda dari kebanyakan orang. Walaupun begitu, kami kadang mencoba untuk tidak terlihat sebagai HSP. Hal itu disebabkan karena trait kami yang mirip dengan tipe kepribadian INFJ yang selalu ingin merasa fit in dan kebetulan saya adalah INFJ yang juga HSP. Kadang saya bingung juga apakah saya itu HSP karena saya INFJ atau saya INFJ karena saya HSP? Ah tapi itu gak penting, siapa pun kamu, sayangi dirimu sendiri, perlakukan dirimu dengan baik karena kamu adalah kamu, bukan orang lain. Dan tidak ada yang lebih menyenangkan selain penerimaan dan perdamaian dengan diri sendiri.

Semoga kalo Mbak Anggita udah baca postingan ini, Mbak Anggita pura-pura gak baca yaaaa.Tolong lupain semuanya, anggap aja HSP itu nggak ada hahaha xD


Ciao~

*Kokoro = Hati

5 komentar:

  1. 100% Betul semuaa,sbg orang HSP saya mengalami hal yang sama persis, :)πŸ˜‚πŸ˜‚

    BalasHapus
  2. persis seperti saya...suka membesar besarkan masalah kecil yg orang lain gak ambil pusing..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halooo... Wah kita sama! *toss dulu* Tetap semangat ya!! :)

      Hapus
  3. Setelah baca saya baru ngeh, apa saya HSP?
    Karena tipe kepribadian saya INFJ..πŸ˜‚

    BalasHapus