Bulan Maret, bulan dimana saya berulang tahun, selalu merupakan
salah satu bulan dimana saya banyak melakukan kontemplasi-kontemplasi selain di malam
pergantian tahun baru. Kontemplasi saya tahun ini berfokus pada harapan-harapan
baru yang mulai bermunculan. Menyusun rencana untuk mewujudkan harapan-harapan
tersebut mulai menjadi fokus utama. Harapan saya tidak jauh-jauh dari
mendapatkan pekerjaan tetap, menjadi wirausahawan, hingga lanjut sekolah S2.
Saya ingin mencoba semua peluang yang ada dihadapan saya. Dan dalam setahun itu
pula, belum satu pun harapan saya yang menjadi nyata.
Memang dalam setahun ini belum ada satu pun harapan saya
yang menjadi nyata. Namun, saya sangat menikmati prosesnya. Saya banyak
melakukan trial and error hingga
saya merasa mulai terbiasa. Tingkat
kecemasan saya juga saya rasakan sudah berkurang sedikit demi sedikit. Saya
tidak lagi terlalu dipusingkan oleh pemikiran saya tentang apa yang dipikirkan
oleh orang lain tentang diri saya. Sedikit demi sedikit saya dapat
mengendalikan extraverted feelings
yang saya miliki. Padahal tadinya saya punya semacam masalah anxiety disorder yang hal itu sangat
mengganggu saya. Saya tahu jika progres
yang saya alami masih belum seberapa. Tapi
dengan adanya kemajuan yang hanya sedikit, hal itu menunjukkan bahwa kita
selangkah lebih dekat dengan hasil yang kita inginkan walaupun itu hanya selangkah. Adalah masih lebih baik
daripada jalan di tempat.
Perubahan lain yang saya rasakan selama setahun belakangan adalah
tingkat emosional saya berkurang terutama dalam hal menghadapi sebuah
kegagalan. Didikan orang tua membuat saya tumbuh sebagai seorang yang
perfeksionis dan kegagalan selalu menjadi momok yang menakutkan bagi saya.
Sebelum-sebelumnya saya selalu memiliki track
record yang buruk jika dihadapkan pada sebuah kegagalan. Dulu saya memiliki
reaksi yang berlebihan terhadap kegagalan dan mudah jatuh ke dalam penyesalan
yang teramat sangat dalam. Bagaikan seorang yang didakwa bersalah atas suatu
kejahatan besar. Tetapi tidak dengan tahun ini. Dengan banyaknya kegagalan yang
saya alami, saya malah justru lebih santai menghadapinya dan saya menganggapnya
sebagai hal yang biasa. Kita tidak akan gagal jika kita tidak pernah berhenti
mencoba. Kita gagal apabila kita berhenti mencoba. Itulah prinsip yang saya
pegang selama setahun belakangan dan akan selalu saya pengang satu tahun
kedepan, satu tahun berikutnya dan selamanya.
Entah kenapa tahun ini terasa berbeda. Saya merasa lebih
ringan dari tahun-tahun sebelumnya. Dari harapan dan kegagalan yang saya alami,
saya merasakan sebuah proses pendewasaan walaupun saya mungkin hanya merasa 5-10%
lebih dewasa dari sebelumnya. Saya merasa lebih optimis dan lebih bersemangat
disamping kegagalan-kegagalan yang telah banyak saya alami selama setahun
terakhir. Saya sadar masih banyak yang harus saya pelajari dan perbaiki untuk dapat
menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Untuk itu saya akan berusaha lebih keras kedepannya :D
Ciao~
0 komentar:
Posting Komentar