Minggu, 28 Mei 2017

Aku yang Baru Berkat Mas Nunu

Posted by Kirana on 01.49 with No comments
Bukan deklarasi apalagi basa-basi. Semua terjadi begitu saja. Tiba-tiba rasanya dunia jadi lebih indah dan sulit rasanya untuk tidak merasa bahagia. Senyum dimana-mana. Bukan. Saya tidak sedang jatuh cinta apalagi gila. Lalu apa? Ya, saya bukanlah saya yang lama. Yang pesimistis, insecure, tidak percaya diri dan selalu resah gelisah gundah gulana. Halo, aku yang baru!

Sejak membaca buku Quantum Ikhlas-nya Mas Nunu Erbe Sentanu yang direferensikan oleh sebuah blog, rasanya seperti ada sebuah tombol yang meng-switch saya. Tombol yang tadinya “Off” jadi “On”. Yang tadinya saya gak “ngeh”, sekarang jadi lebih “ngeh”. Sejauh ini, buku inilah buku self improvement yang paling berhasil menurut saya. Ketika semua buku self improvement yang saya baca menganjurkan pembacanya untuk selalu ber-positive thinking dan membenahi pola pikir kita (kepala-sentris), bukunya Mas Nunu ini beda. Quantum Ikhlas mengajarkan kita bahwa jika kita ingin berubah, yang harus dibenahi bukan pola pikir (kepala) kita dulu tapi adalah hati kita karena hati adalah koentji. Lebih menekankan pada positive feeling daripada positive thinking. Saya setuju banget nih dan setelah dirasakan memang benar jika semuanya itu berawal dari hati, perasaan, feel kita, bukan pikiran. Karena sebenarnya pikiran kita itu juga dipengaruhi oleh hati dan perasaan kita sebelum kita bertindak. Jadi setelah kita membenahi hati kita, otomatis pikiran kita jadi sinkron sama hati kita dan dalam melakukan berbagai tindakan jadi lebih enak rasanya. Tidak akan ada lagi yang namanya pertempuran batin yang menyesakkan dada. Ugh.

Nah, buat tau apakah hati kita sudah berfungsi dengan semestinya atau belum, kuncinya adalah ikhlas. Dan indikator yang menunjukkan apakah hati kita sudah ikhlas atau belum itu banyak. Misalnya nih, kita selalu diliputi rasa tenang, relaks, khusyu’, senantiasa bersyukur, selalu merasa berkecukupan, dan bahagia. Sementara kalo kita masih sering merasa khawatir, bimbang, takut, ragu, ingin menang sendiri, selalu merasa kurang dan sedih, itu berarti tandanya kita masih belum ikhlas. Nah, saya dulu kaya gitu tuh pas hati saya belum diruwat hehe. Masih sering merasa cemas dihantui masa lalu yang rasanya tak akan pernah berlalu. Kalo sekarang sih saya sudah bisa mengendalikan perasaan-perasaan negatif saya itu. Rasanya jadi lebih tenang dan bahagia. Tinggal santai saja, serahkan semua urusan yang tidak bisa kita urus pada Tuhan. Tuhan tahu apa yang terbaik buat kita asal kita juga tau apa yang terbaik buat kita. Kalo kita dan Tuhan sudah sama-sama “klik”. Tinggal tunggu saja permintaan kita di”ACC” sama Tuhan.  Beres kan.


Melalui buku ini juga saya belajar meditasi. Kenapa meditasi? Karena meditasi adalah salah satu pintu menuju hati yang ikhlas. Meditasi mengajarkan kita untuk tenang dan relaks, yang merupakan cerminan hati yang ikhlas. Sehingga diharapkan dapat mempengaruhi pola pikir kita untuk senantiasa tenang dalam menghadapi segala situasi yang nantinya akan membuat hidup kita jadi lebih baik. Masalah apa pun akan mudah dicarikan jalan keluar jika dihadapi dengan kepala dingin, bukan? Makanya saya harus pintar-pintar menjaga hati saya untuk senantiasa ihklas agar saya tidak jadi seperti dulu yang bawaannya negatif terus. Semoga saya tidak akan pernah kembali seperti dulu lagi. Aminnnn.

Ciao~ 

0 komentar:

Posting Komentar