Kita semua pasti setuju kalo sedih adalah perasaan yang
manusiawi. Semua orang, manusia yang punya perasaan, pasti pernah merasa sedih
sewaktu hidup. Terus kalo pas lagi sedih gitu, biasanya apa yang kalian
lakukan? Mungkin ada dari kalian yang tidur, makan makanan favorit, karaoke,
dengerin musik, baca, nonton film, jalan-jalan, nulis, kumpul sama temen dan
mungkin masih banyak cara lain untuk mengekspresikan kesedihan hingga
usaha-usaha untuk mengusirnya. Jika mungkin lebih banyak orang yang ketika sedih
berfokus pada usaha untuk menyingkirkan rasa sedih itu, saya justru tidak
melakukannya. Saya lebih senang memeluknya seraya mengatakan “Sad, my old
friend, apa yang membuatmu datang lagi kali ini?”
Saya selalu ingin lebih memahami apa yang menyebabkan saya
merasa sedih daripada berusaha keras untuk mengusirnya. Karena toh nanti juga
hilang sendiri. This too, will pass. Dari kecil juga saya tidak pernah merasa
nyaman untuk menunjukkan kesedihan saya. Nangis di depan banyak orang adalah
sebuah dosa besar buat saya. Kalo nangis di depan orang yang saya kenal aja
saya anti banget, apalagi nangis di depan orang yang saya gak kenal. Makanya,
hanya orang-orang yang beruntunglah yang bisa menyaksikan saya mengeluarkan
cairan bening dari kedua mata saya. Saya jamin mereka adalah orang-orang yang
spesial.
Kesedihan selalu membuat saya sedih kuadrat. Yang pertama
adalah rasa sedih itu sendiri dan yang kedua adalah rasa sedih karena saya
telah membiarkan saya merasa sedih. Dan itu artinya adalah saya tidak mensyukuri
nikmat yang telah Tuhan berikan untuk saya. Merasa sedih juga membuat saya
merasa kalah dengan pikiran negatif dan mood yang telah merubah state of mind
saya. Kalah buat saya berarti lemah dan saya sangat anti dan akan sakit hati
jika saya dibilang lemah. Say, I’m not attractive and boring, it’s okay. But I
can’t stand when people start saying I’m weak. It’s a big no for me.
Akhir-akhir ini saya mencoba berusaha keras untuk tidak
memberikan kesempatan pada kesedihan untuk datang. Ngapain kamu dateng, hus hus
pergi sanaaaaa tempatmu bukan di sini. Semacam denial? Bukan sih, lebih
tepatnya saya sedang mencoba untuk lebih banyak bersyukur daripada mengeluh.
Saking saya gak mau sedih, saya jadi agak aneh akhir-akhir ini. Setiap kali
orang lain bikin saya jengkel (habisnya
kalo saya jengkel ujung-ujungnya saya jadi suka marah-marah terus jadi badmood
gitu) dengan ulah mereka, saya malah tertawa. Serius, saya tertawa. Semakin
orang itu membuat saya sebal dan ingin marah, makin keras suara tawa saya.
Rasanya lucu memang. Dan aneh. Tapi ini masih lebih bagus daripada marah-marah.
Jadi gak papa sih haha. Semoga saya selalu bisa mempertahankan rasa syukur saya
sama Tuhan YME ya. Amin…
Sudah bersyukurkah kamu hari ini?
Ciao~
0 komentar:
Posting Komentar